Suara Malam


Sapuan-sapuan bayu menyapa hawa dingin
Dan tak lekang jua usapan syahdu menghunus ujung hening
Saat detak tak lagi mengetuk detak
Akankah denyut ini masih menghirup hentak udara berhembus
Meskipun kehidupan bagai infus yang memberi hayatun nufus

Saat detak tak lagi memetik detak
Akankah jantung memompa bolak balik darah
Meskipun dalam kesengalan yang tak pernah lelah
Menghinggapi raga yang mulai rebah

Siapa yang akan menjamin kehidupan disatu detik kemudian
Didetik ini aku masih berdiri
Namun satu detik kemudian akupun terduduk
Didetik ini aku masih duduk
Namun satu detik kemudian akupun telah menunduk
Didetik ini aku masih menunduk
Namun disatu detik kemudian akupun berada dalam keadaan terbaring

Belajar dari kehidupan singkat orang lain
Tak harus tua
Tak mesti sakit
Tak mesti kaya
Tak mesti raja/ratu
Tak memilih siapapun dan bagaimanapun bila detak berhenti
Ketika Dia menghendaki

Tidak ada yang menjamin
Setidaknya satu nafas dan satu detak pada detik ini lebih jauh baik
Kerana Dia saja yang dapat menentukannya
Pasrah dan redhalah
Itulah detik terbaik

0 comments: