Jalan pulang

selebar dedaun kipas
tersimpuh embun malam
ia melepaskan rindu seluruh
seketika menghilang jauh
tinggal menghitung
beberapa lagi yang akan gugur
sebentar kilauan pilar-pilar terpancar
menerbitkan prisma warna
dan di setiap nafas ada rasa rindu
di setiap detak jantung terasa getaran
di setiap denyut nadi beriramakan cinta
sepi dan sendiri bersama aliran darah
ada untaian nada-nada nan indah
membangunkan dari sihir dunia fana
seperti kudengar seorang musafir batuk
sepanjang malam dengan suara serak dan berat
berjalan terbata-bata menyusuri jalan setapak
licin meliuk-liuk mencari tempat yang teduh dan hangat

0 comments: