Ku Tak Pernah Terfikir


Jujur aku sangat sayang padamu, namun apalah daya aku hanya dapat menjagamu dari kejauhan. Aku mempunyai hati yang tulus untuk menyayangimu. Aku tak mengharap engkau ada di sini untuk aku, aku hanya berharap kau tahu aku disini selalu merindukanmu dari kejauhan.

Begitu indahnya hari-hari yang ku lalui, namun tak seperti indahnya hati ini. Indahnya bintang-bintang di langit yang menghiasi malam, tapi tak juga seindah batin ini. Bulan yang menerangi gelapnya bumi tak jua mampu menerangi batinku yang terlalu kelam. 

Aku lapangkan dada ini meskipun aku tahu aku tak mampu, sesungguhnya hatiku sangatlah rapuh. Bagaimana ingin aku ungkapkan isi hatiku, memandangmu pun aku malu. Semakin kau menatapku rasa hatiku semakin menggebu-gebu. Apakah ini yang dinamakan cinta, atau hanya halusinasiku saja. Bagiku kau terlalu sempurna untukku. Mencintaimu adalah anugerah terindah dalam sejarah hidupku. Aku hanyalah insan biasa yang bermimpi akan cinta, berkhayal akan bahagia bersamamu. 


Aku ingin dicintai, aku inginkan kebahagiaan. Bagiku mencintaimu dalam hatiku pun sudah cukup apatah lagi memiliki.


Aku mencintaimu di setiap detak jantungku dalam setiap hembusan nafasku. 

0 comments: